Tuesday 7 January 2020

MEMBUAI RASA..

ASSALAMUALAIKUM

Sayup beringin sudah merimbun,
tertumpu gajah mengisir tebu;
meraup angin menadah embun,
menyapu wajah mengusir debu.
Jejaki pamah berlindung sukar,
sentuh terkukur lebam dipanah;
kaki nan lemah tersadung akar,
jatuh tersungkur menyembam tanah.
Jarang berkuntum cendawan rawa,
redih selalu lewa ditandu;
orang tersenyum kawan tertawa,
sedih piluku bawa beradu.
Dingin berkabut rapat sejengkal,
henti gerimis timpa perahu;
angin ribut dapat disangkal,
hati menangis siapa tahu.
Mandak angsana layuh terduduk,
bingit menarah diri teruja;
hendak kemana mengayuh biduk,
langit pun merah hari dah senja.

5 comments:

  1. aduhai sedap je dana baca...

    ReplyDelete
  2. waalaikumussalam. Allahu. terasa di pipi hembusan bayu tepi bendang sedang menampar halus di pipi ^_^

    ReplyDelete
  3. sedihnya pantun ni kak PI. Angin ribut dapat disangkal, hati menangis siapa yang tahu. Tuhan jela yang tahu dan faham. Huhu

    ReplyDelete

Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”

MyBloglist