Tuesday, 28 March 2017

MEMBALAS BUDI...

ASSALAMUALAIKUM...



HUTANG BUDI
Pisang emas bawa belayar,
masak sebiji di atas peti;
hutang emas boleh dibayar,
hutang budi dibawa mati.
Riangnya berdendang sambil bergendang ralit berkompang
pantun klasik irama asyik
Mengenang-ngenang kewajaran
orang berbudi kita berbahasa
orang memberi kita merasa
tidak hanya merasa sahaja
namun tahu membalas jasa
Membalas jasa membalas budi
apa diingini diperolehi lagi
Usah risau usah menggusar
rezeki Ilahi tidak berkisar
sayugia berbudi demi insan
ganjaran Rabbi pasti
tidak kan mungkir.

Paridah Ishak

Selayang Utama

10 comments:

  1. Rezeki Allah luas terbentang dimana - mana cuma jika kena dengan caranya..Jika manusia yang tidak dimaksudkan seperti irama pantun maka cerita adalah disebaliknya

    ReplyDelete
  2. Sedapnya bahasa pantun akak.. lembut syahdu bahasa

    ReplyDelete
  3. 4 baris yang pertama tu memang pantun lamayang mendalam maksudnya.
    Tapi kebanyakan orang sekarang berbudi untuk mendapatkan balasan/ganjaran segera.

    ReplyDelete
  4. Pantun pisang emas ni memang klasik sangat ya...dah melekat diotak kepala sampai bila2 pun...maklumlah dah duk dengar bait2 dia dari belum sekolah sampailah kezaman tua ni...

    ReplyDelete
  5. salam 1 rejab
    pen merah
    pen biru
    jgn marah
    1 luv u
    hihi

    ReplyDelete
  6. Petang2 camni baca pantun tu terkenang zaman sekolah rendah...indahnya bahasa memikat jiwa..

    ReplyDelete
  7. kak, saya datang tinggal jejak, bila online kt pc baru dpt komen. Moga akk terus dikurniakan kesihatan yg baik ye kak di samping terus dapat berkarya dan sharing ilmu di sini. Kak cerita manuskrip lama ada lagi tak sambungannya?

    ReplyDelete
  8. kalau berbudi dgn nama Dia pasti ganjarannya tidak ternilai

    ReplyDelete

Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”

MyBloglist