Tika aku terlena
saat aku terlena dalam cinta ..
dan aku terbuai dalam kasih sayang ..
rindupun sentiasa membelenggu ..
tapi telah lama kau ..
seakan tak lagi pedulikanku ..
tak lagi menyayangiku ..
aku putus asa dan pasrah .. menyerah pada keadaan ..
tapi mengapa ?
saat aku tak lagi berdaya ..
kau datang kembali ..
kau menayapa hatiku ..
meski kau tak berani hadir dalam hidup nyataku .
saat aku terlena dalam cinta ..
dan aku terbuai dalam kasih sayang ..
rindupun sentiasa membelenggu ..
tapi telah lama kau ..
seakan tak lagi pedulikanku ..
tak lagi menyayangiku ..
aku putus asa dan pasrah .. menyerah pada keadaan ..
tapi mengapa ?
saat aku tak lagi berdaya ..
kau datang kembali ..
kau menayapa hatiku ..
meski kau tak berani hadir dalam hidup nyataku .
.MENGHITUNG HARI..
Kumenghitung hari..
pada musim-musim yang pergi pada hari-hari yang mendatang saat demi saat..
semua telah terhimpun..
untukku membuka cerita.membelek pengalaman..
dalam helaian-helaian kenangan..
Aku sebenarnya lelah
namun aku cukup tabah.mengundang cerita demi cerita.. terkadang dalam kerdip-kerdip airmata..
terkadang dalam senyum tawa.
dari ukiran jiwa..
Kubertanya pada hati..
mampukah lagi untukku menghitung hari..
lalu jawap jiwaku yang separuh pergi..
untuk penderitaan silam
terlalu perit..
untuk kuhitung lagi..
biarkan saja ia berlalu
bagaikan sebuah mimpi..
jika diamku bolih berkata
Patutkah bintang mewakilinya..
Sedang kunang-kunang yang berterbangan,
redup sinarnya terselubung kegelapan
Jika rasa ini tak pernah menjadi suara,
biarlah getaran hati tumpah meruah
walau tak bisa ditafsirkan oleh mendung,
tetapi sebuah rahsia tetap akan terungkap suatu ketika
kerana mentari terlalu banyak tugas,
patutkah lautan jadi tempat mengadu?
Sedang kata-kata tetap menjadi kata-kata,
tak harus terucap dalam sebuah kalimat, tanpa cacatan
Andai diamku bisa bicara,
dia akan menyampaikan kepada dunia,
dia akan bernyanyi bagai seorang penyanyi
nyanyian tentang pelangi yang.penuh warna
— Patutkah bintang mewakilinya..
Sedang kunang-kunang yang berterbangan,
redup sinarnya terselubung kegelapan
Jika rasa ini tak pernah menjadi suara,
biarlah getaran hati tumpah meruah
walau tak bisa ditafsirkan oleh mendung,
tetapi sebuah rahsia tetap akan terungkap suatu ketika
kerana mentari terlalu banyak tugas,
patutkah lautan jadi tempat mengadu?
Sedang kata-kata tetap menjadi kata-kata,
tak harus terucap dalam sebuah kalimat, tanpa cacatan
Andai diamku bisa bicara,
dia akan menyampaikan kepada dunia,
dia akan bernyanyi bagai seorang penyanyi
nyanyian tentang pelangi yang.penuh warna
No comments:
Post a Comment
Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”