Saja mengelat tiada jeran,
walau dilejang duri seruas,
silau bermudik dari Maluku;
kerja dibuat ada aturan,
kalau panjang beri beruas,
kalau pendek beri berbuku.
silau bermudik dari Maluku;
kerja dibuat ada aturan,
kalau panjang beri beruas,
kalau pendek beri berbuku.
Galau
bingit menerpa semi,
tersekah dahan longan merunduk;
kalau dah langit nak timpa bumi,
bolehkah ditahan dengan telunjuk?
tersekah dahan longan merunduk;
kalau dah langit nak timpa bumi,
bolehkah ditahan dengan telunjuk?
Darat
jentayu geti pun gugur,
rahsia menanti serlah purnama;
ibarat kayu mati berpunggur,
manusia mati biarlah bernama.
rahsia menanti serlah purnama;
ibarat kayu mati berpunggur,
manusia mati biarlah bernama.
Kilau
sinarnya indah melengkok,
bahkan menirus bukan ;
kalau kayunya sudah bengkok,
masakan lurus akan bayangnya.
bahkan menirus bukan ;
kalau kayunya sudah bengkok,
masakan lurus akan bayangnya.
Namun
sedia risau sedia,
tiris sambal di dupa menggagah,
tiris menitis hingga seluruh;
timun di dia pisau di dia,
hiris tebal tak siapa menegah,
hiris nipis tak siapa menyuruh.
tiris sambal di dupa menggagah,
tiris menitis hingga seluruh;
timun di dia pisau di dia,
hiris tebal tak siapa menegah,
hiris nipis tak siapa menyuruh.
Mengulum
sentul sepanjang hari
meredah landak mengangkit duri;
belum betul membilang jari,
sudah hendak bangkit berdiri.
meredah landak mengangkit duri;
belum betul membilang jari,
sudah hendak bangkit berdiri.
Berhati-hati
sental serombong,
berkerut seret tenggelam pesong;
jangan seperti si buntal kembung,
perut buncit di dalam kosong.
berkerut seret tenggelam pesong;
jangan seperti si buntal kembung,
perut buncit di dalam kosong.
Makan
serawa di tepi panggung,
mungkin serasi mangkin gelegak;
jangan dibawa resmi jagung,
semakin berisi semakin tegak.
mungkin serasi mangkin gelegak;
jangan dibawa resmi jagung,
semakin berisi semakin tegak.
Dalamlah
taman mana jelantik,
bayan bermalam rumah tamunya;
matilah kuman kena pelantik,
sekalian alam limpah darahnya.
bayan bermalam rumah tamunya;
matilah kuman kena pelantik,
sekalian alam limpah darahnya.
walau tersepit lama dirempuh,
galau kerengga delima bujur,
kalau sempit sama bertimpuh,
kalau lega sama berlunjur
buah sentang gusar di rakit,
seluang ungka alpa kecindan;
tuah datang sebesar bukit,
sayang celaka menimpa badan.
Di
lewat senja sidang berjumpa ,
sisi selesa semata sudi;
penat saja tukang menempa,
besi binasa senjata tak jadi.
sisi selesa semata sudi;
penat saja tukang menempa,
besi binasa senjata tak jadi.
Sangat mendalam kak PI maksudnya..moga kita sepertinya padi bukan resamnya jagung..amin..
ReplyDeleteKerat kerat kayu diladang
ReplyDeleteHendak dibuat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Berat lagi bahu memikul
Hebat perbendaharaan katanya.
ReplyDeleteBanyak yang tak pernah dengar apatah lagi menggunakannya.
Luasnya ilmu Allah yang tak tergapai.
syok pulak baca pantun ni..
ReplyDeletedeep sangat maksudnya
perkongsian yg baik..
ReplyDeletetapi pantun ke-4 tu rima belakangnya A-B-A-C
Banyak perkataan baru yang dipelajari dari pantun kak PI nie...
ReplyDeleteAssalamualaikum kak, moga sentiasa diberikan kesihatan yang baik.
ReplyDeleteTerima kasih atas perkongsian. Allahu rabbi, hebatnya bahasa melayu, banyak perkataan yang saya tidak tahu maksudnya dan baru hari ini mendengarnya. Alhamdulillah,banyak yang saya belajar dari akak mengenai sastera melayu ni. Teruskan berkarya...
deep maksudnya kak
ReplyDeletePuitis dan amat mendalam maksudnya...
ReplyDelete