SLIDE SIFU TABIR ALAM KREDIT
Kisah si puyu syair
diperi,
Ikan yang kecil sirip
berduri,
lauk hidangan di tengah
hari,
ada dijual mudah dicari.
di tali air puyu
berenang,
di sawah
juga membiak senang,
sumur dan parit hidupnya
tenang,
banyak terlalu tangkap
tak menang.
Tikaku kecil gemar
memancing,
gunakan joran buluh
meruncing,
umpan belalang ataupun
cacing,
mengharap puyu lekat
dikancing.
Melonjak rasa
riang gembira,
puyu dikail tidak
terkira,
di dalam raga letak
segera,
hajat nak
panggang di atas bara
Indah kisahnya gamit
kenangan,
memancing puyu sambil
berangan,
kawan sebaya bertepuk
tangan,
pulangnya senja iring-iringan.
Nenda menyapa menyulam
marah,
pulang ke rumah di senja
merah,
jembalang sergah
tentunya parah,
terkedu kata puyu
diserah.
Nendaku arah pergi
telaga,
mandi segera membersih
raga,
puyu disiang berjaga-jaga,
simpan di balang
sejumlah tiga.
Di sambal tumis amatlah
sedap,
kuah berlinang Puyu
meredap
habislah nasi
sekali hadap,
makan bersila sopan
beradab,
Malam menjelma gelap
gelita,
meliang-liuk api pelita,
dingin menggigit bayu
serata,
puyu di balang diam
meleta.
Mendengar
radio drama purba,
gadis rupawan bertukar
serba,
menjadi
puyu buang di reba,
gara Ibu
tiri yang haloba.
Belum berakhir kisah disambung,
diselang syair merdu
melimbung,
menanti saat hati
melambung,
merenung puyu mata
bersabung.
Mata si puyu berkilat
tetap
terdengar suara kikih
merentap
bergeser mersik di atas
atap
terganggu hati
berdetup-detAP
Apalah pula hadir
mengganggu
di tengah malam cakar
meranggu,
tidur tak lena debar
menunggu,
puyu di balang hanya
melugu
Akhirnya malam senyap
dan sunyi,
hanya cengkerik riang
bernyanyi,
puyu bergerak tidak
sembunyi,
lelap
tidurku tidak
berbunyi.
Sarapan pagi amatlah
enak,
nasi nan lemak nenda
menanak.
bersambal puyu goreng
belanak,
ikut selera perut pun
senak.
Kepada nenda tanya
soalan,
terasa sukar pula
menelan,
bimbang ketulang atau
mengkalan,
puyu bersambal nasi
gumpalan.
Pesan nendaku bersabar
dulu,
ketika makan senyap
selalu,
bagai puyu menghilir
menghulu,
buat sesuatu usah melulu
Nenda membebel aku
membisu,
tidak dibentang apapun
isu,
nasi di pinggan segelas
susu,
habiskan puyu tidaklah
lesu
Usai sudah sarapan pagi,
nenda bersirih memerah
gigi,
belalang kecil puyu
dibagi,
soalan sama ku ulang
lagi.
Nenda berkisah perihal
itu,
mungkin adalah gangguan
hantu,
hendaknya masuk lalui
pintu,
nampak si puyu niatnya
buntu.
Orang dahulu yakin
percaya,
membela puyu elak
bahaya,
santau dan sihir sirna
cahaya,
gangguan langsuir hantu
raya.
Namun segala kehendak
Allah,
lestari hidup banyak
masalah,
asbabnya puyu hanya
ditelah
rahsia Rabbi tidak
terjelah.
Cerita puyu syair
dikarang,
ikannya kecil liar dan
garang,
berserta mitos dulu
sekarang,
iman menafsir jangan
sebarang.
Teringat zaman kecik2 dulu, selalu tangkap ikan puyu.
ReplyDeletePaling suka ikan puyu masak sambal tumis.
TKSH WP YA KAK DULU SUKA MANCING DI SAWAH N SUKA JUGA MSK SAMBAL TUMIS
ReplyDeletejndah sekali bait bicara
ReplyDeleteSubhanallah.. ayat2 tersusun indah, sarat dengan nasihat dan peringatan.
ReplyDeleteTKSH CIKGU SETAKAT MAMPU SAJA
ReplyDeleteTKSH DIK KK ..BRKRYA SUKA2 MOGA BRMANFAAT
ReplyDelete