Monday, 22 August 2011

Dulang Kechil desa terpencil

Anak ikan bukan semilang
daun telepok daun keladi
Dulang bukan sebarang dulang
dulang mengepok jelapang padi

Kenangan terbayang di malam hening
jatuh berderai air mata
Sawah bendang kuning menguning
puncak Jerai menaunginya

Beribu-ribu nama diseru
kalau-kalau mengingatinya
Laut biru awan pun biru
pulau pulau di tengahnya

Ke arah taman camar melayang
merah pulasan di pinggir lata
Kampung laman indah terbayang
bak lukisan tertera nyata

Hilang bukan sengaja hilang
gadis kecil menuju kota
Dulang bukan sebarang dulang
Dulang Kechil desa tercinta

Banyak tekukur di tengah bendang
usah dihalau dengan tebaran
Lambaian nyiur menggamit pulang
anak perantau pulang berlebaran

Gunung merapi di Kediri
Pohon tualang lebat daunnya
Desa sepi kembali berseri
perantau pulang memeriahkannya

Enak masakan juadah hidangan
resepi nenda diolah direka
Idilfitri menemukan melerai kerinduan
ayahanda bonda berbahagia seketika

Berbaju kaftan berbatik jawa
hatinya suka tidak terkawal
Bersalaman bermaafan gembira ria
tinggalkan duka di awan Syawal

No comments:

Post a Comment

Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”