Sunday, 24 July 2011

Mengintai lakaran nasib

Sempurnakan malammu
menyusun jemari dengan niat
tutur dari mata yang bening
walau tidak terhambur
duka sayu yang terbendung

Sesekali berdiri di gigi air
melurut jurai padi terkulai
monolog tidak bernota
demikianlah kehidupan seadanya
mengisi masa

Biarkanlah begitu

Keinginan melonjak melangit
menggapai salju dari gunung
mendingin kepanasan garing
sayang terhenti di maya impi-impian

Menulis tutur bahasa sajak
persis dipinta
bukan lagi sketsa cerita unik
telah terurai menjadi duka
yang tidak terkirai
dan reda berpasrah

Saling berpandangan menataplangit kosong
tiada catatan nasibmu
yang tertulis di situ
sekawan camar melayah liuk
bermain senja jingga.

Biarkan pasrahmu itu
mengurusi nasib semaunya
meski semakin letih bersandar di pohonnya

No comments:

Post a Comment

Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”