Sempurnakan malammu
menyusun jemari dengan niat
tutur dari mata yang bening
walau tidak terhambur
duka sayu yang terbendung
Sesekali berdiri di gigi air
melurut jurai padi terkulai
monolog tidak bernota
demikianlah kehidupan seadanya
mengisi masa
Biarkanlah begitu
Keinginan melonjak melangit
menggapai salju dari gunung
mendingin kepanasan garing
sayang terhenti di maya impi-impian
Menulis tutur bahasa sajak
persis dipinta
bukan lagi sketsa cerita unik
telah terurai menjadi duka
yang tidak terkirai
dan reda berpasrah
Saling berpandangan menataplangit kosong
tiada catatan nasibmu
yang tertulis di situ
sekawan camar melayah liuk
bermain senja jingga.
Biarkan pasrahmu itu
mengurusi nasib semaunya
meski semakin letih bersandar di pohonnya
No comments:
Post a Comment
Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”