Medan mindanya mengembang
banyak tafsiran pelbagaian
tidak ketahuan
kacau bilau mengelirukan
Mula menyanyi sendiri
menghibur hati
namun tetap rusuh
air mata menitis sedih
entah kenapa tertawa pula
sukar meneka mengapa
Igauan ngeri yang ingin dihindari
seakan ditakdir menyerah diri
kekalutan kekusutan
segera ingin dibuang
sejauhnya
namun apalah daya
tiada batas
tiada sempadan
kerna telah mendarah daging
sebagai pengiring
Mungkinkah lagu itu
akan terus bersenandung
persis kenari meratap mendung
Terkedu termenung
hatinya meraung
No comments:
Post a Comment
Terima kasih bersama Karyaku...Paridah Ishak. Komen anda amat dihargai... “Semoga Allah SWT akan membalas dirimu dengan kebaikan yang banyak dan semoga Allah SWT akan membalas dengan balasan yang terbaik.”